BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 31 Mei 2010



Dulu pernah ada cinta
Dulu pernah ada sayang
Namun kini tiada lagi perasaan seperti dulu

Kini tiada lagi kisah
Cinta ku telah musnah sudah
Hancur hati ku, telah kau sakiti perasaan ku

**
Biarkan ku pergi..
Jangan kau tanyakan lagi..
Ku yakin ini yang terbaik untuk kau dan diri ku

Biarkan berlalu, rasa cinta ini di hati..
Ku tak bisa untuk menahan, aku luka di sini

PacaRan iTu....


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pacaran adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap memiliki hubungan berdasarkan cinta kasih. Berpacaran adalah bercintaan, berkasih-kasihan. Memacari adalah mengencani, menjadikan ia sebagai pacar.
Kata pacar sendiri berasal dari nama sejenis tanaman hias yang cepat layu dan mudah disemaikan kembali. Tanaman ini tidak bernialai ekonomis (murahan) sehingga tidak diperjual belikan. Hal ini sebagai simbol bahwa pacaran adalah perilaku yang tidak bernilai. Jika suatu waktu puas dengan pacarnya, maka ia akan mudah beralih pada pacarnya yang baru.
Pacaran sendiri dapat diartikan ajang saling mengenal agar mengetahui karakter masing-masing. Kenyataanya justru bukanya saling mengenal, tapi upaya melampiaskan nafsu birahi ck...ck...
Jadi kesimpulannya, dari sudut bahasa sudah nampak bahwa pacaran adalah hubungan cinta kasih antara lawan jenis diluar nikah, tidak bernilai dan mengandung unsur-unsur yang membahayakan masa depan kedua pasangan tersebut. Baik dunia maupun akhirat.

PACAR KU



Vino G Bastian, lahir 24 Maret 1982 di Jakarta. Putra bungsu pengarang Bastian Tito ini mengawali karirnya sebagai model di sebuah majalah remaja. Kemudian pada 2003 secara iseng menuruti saran seorang kawannya ikut kasting untuk film “30 Hari Mencari Cinta”. Namun ketika diterima memerankan karakter anak SMA yang bermimpi membentuk grup band di film arahan Upi Avianto tersebut, Vino masih ragu akan kemampuannya berakting demi mengingat vokalnya yang kecil. Ia bahkan sempat putus asa dan merasa tidak berbakat di bidang satu ini.

Atas dorongan semangat dan kepercayaan kru waktu itu, rasa percaya diri pelahan tapi pasti tumbuh dalam dirinya. Vino bahkan menjadikan kekurangan yang dimilikinya sebagai ciri khas dan kekuatan.

Meski muncul hanya beberapa scene di “30 Hari Mencari Cinta”, namun rupanya telah mencuri perhatian pecinta film Indonesia. Terbukti film tersebut mulai mengenalkan sosoknya di tengah masyarakat. Lewat film itu pula Erwin Arnada, bos Rexinema, melihat potensi yang dimiliki Vino, sehingga kemudian Erwin kembali melibatkan Vino di “Catatan Akhir Sekolah” (2004) besutan Hanung Bramantyo. Lepas dari situ Upi Avianto kembali menggandengnya untuk film “Realitas, Cinta dan Rock n Roll”. Film produksi Virgo Putra Film tersebut banyak menuai pujian dari kalangan kritikus film. Hal tersebut tak pelak membuat namanya makin berkibar dijagat perfilman. Tak heran jika tawaran main film deras menghampirinya. “Pesan dari Surga”, remake “Badai Pasti Berlalu”, “Foto Kotak dan Jendela” dan “Matchmaker” adalah Antara lain film-film yang dibintanginya.

Jauh sebelum terjun di model, kecenderungan Vino pada dunia seni tumbuh sejak masih kanak-kanak. Sang Papa, pengarang Bastian Tito, memperkenalkannya pada dunia tulis menulis. Namun rupanya bakat Vino tidak berkembang di bidang tulis menulis sebagaimana dimiliki Sang Papa. Waktu itu dirinya justru bercita-cita menjadi pilot lantaran terkagum-kagum melihat pertunjukan air show. Lantaran itu pula Vino melanjutkan sekolah di Institut Tekhnologi Indonesia.

Meski begitu kecenderungan pada dunia seni tidak begitu saja terhenti. Vino kecil sering membayangkan memfilmkan cerita yang ditulis Sang Papa, sekaligus menjadi pemain di film yang diangankannya. Kini angan-angannya tersebut sudah lama terwujud meski tidak memainkan tokoh rekaan Papanya.

Dengan popularitas yang sudah digenggamnya sekarang, tidak membuat Vino puas. Justru memacu Vino terus belajar memperdalam seni akting. Ia punya target, jika dari tahun ke tahun aktingnya tidak mengalami kemajuan, dirinya akan berhenti dari dunia akting, “Aku akan mengevaluasi perkembangan kualitas aktingku dari tahun ke tahun. Ketika terdengar komentar ketidakpuasaan tentang aktingku, itu merupakan warning bagiku.” ujar Vino.

Tentu masih ada segudang obsesi yang ingin diwujudkannya di dunia film. Antara lain Vino ingin dikenal sebagai aktor watak yang kuat. Ia juga ingin bermain di film dengan karakter yang sama sekali bertolak belakang dengan watak kesehariannya.




Hati siapa yang takkan resah
Bila ada yang membenci dirinya
Pikiran siapa yang takkan sedih
Bila dia tidak bisa mengenal sekelilingnya

Ketika sapaan berbalaskan acuhan
Ketika mata dipalingkan
Dan mulut diam tak bergerak
Siapa yang takkan resah

Akukah yang salah
Dilahirkan menjadi orang seperti ini
Atau merekakah yang salah
Menjadi orang seperti itu

Alangkah buruknya wajah manusia
Apabila dia penuh dengan amarah
Dengki, keserakahan,
Dan kecemburuan

Seperti singa yang merintih kesakitan
Begitu pula orang yang memendam amarah
Seperti matahari di balik awan
Begitu pula rupa orang tanpa senyuman

Tiada kedamaian
Di balik amarah
Tiada rasa aman
Di balik kekerasan

Bunga di padang yang melayu
Tertunduk sedu
Tangkainya mulai mematah
Sehingga kepalanya menyentuh tanah

Keindahan manusia yang menghilang
Ketika ia penuh dengan amarah
Jiwanya menjadi hampa
Dan hidupnya tak tentu

Seperti seberkas sinar
Yang lewat dalam kegelapan
Demikian senyum manusia
Membawa kedamaian bagi yang melihatnya

REMAJA

3 hal yang berperan penting dalam hal ini, yaitu :

1. Keluarga

Yang paling rentan ini nih (walau di poin ketiga yang akan dibahas berikut adalah kuncinya)! Kenapa ngga? Gimana jadinya anak atau remaja di masa depan, ditentukan oleh cara didik orang tua. Nah, cara mendidik ini yang menjadi satu hal yang masih dipertanyakan, sebenarnya gimana sih? Helda aja masih bingung, hehe, ya iya lah. Tapi, satu hal yang perlu diingat adalah: seimbang. Otoriter atau istilah lebih halusnya tegas, permisif serta demokratisnya haruslah sesuai kadar.

Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut sebagai kenakalan remaja akan muncul dalam artian ingin memberontak. Sementara kalo ortu permisif, remaja malah akan mencari-cari perhatian dengan segala tingkah lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan remaja. Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun, Helda saja sebagai remaja ngga bisa menjamin akan menggunakan kebebasan namun bertanggung jawab dari paham demokratis ini. Karena…

2. Pergaulan

Yup! pergaulan remaja. Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa solidaritas, ingin diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja.

Kalo di dalam keluarga, remaja memberontak atau mencari perhatian yang menjurus ke tindakan kenakalan remaja demi orang tua. Nah ini, malah ke kebutuhan yang lain! Yup! Teman, sabahat dan diterima dalam pergaulan yang merupakan suatu kebutuhan.

3. Remaja Itu Sendiri

Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik perhatian dari ortu terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri remaja itu sendiri. Memuaskan di sini bukan hanya dalam arti negatif aja yah. Namun, demi memuaskan obsesinya itu - sering malah ‘keterlaluan’ dan ‘berlebihan’!

Bukankah apa pun yang terjadi kalo memang remaja tersebut punya ‘hati yang besar’ menyadari bahwa dia tidak akan bisa mendapatkan "perhatian itu", pasti dia bisa untuk tidak terperosok ke dalam jurang kenakalan remaja.

PACARAN DALAM ISLAM


Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran?

"Pacaran" adalah suatu kata yang tidak asing lagi kita dengar di kalangan remaja. Sebetulnya apa yang disebut dengan "pacaran" itu? Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran?
Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis. Apabila kita lihat secara sepintas dari definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu yang wajar dilakukan dikalangan remaja. Padahal apabila kita tinjau dari sudut agama Islam, dalam Al-Qur?an dan Al-Hadits ternyata tidak ada satu kalimatpun yang menjelaskan tentang pacaran.
Dalam Islam hanya ada khitbah (tunangan). Tapi khan tidak mungkin kita tunangan tanpa mengenal pribadi calon kita?. Tidak seperti itu, sebelum terjadi khitbah, di dalam Islam dianjurkan untuk berta?aruf (berkenalan) itupun kalau seandainya kita siap untuk nikah. Sebenarnya rugi kalau seandainya pacar kita itu bukan jodoh yang Allah SWT takdirkan untuk kita. Padahal kita sudah berkorban.
Islam sesungguhnya agama kasih sayang, sangat tidak adil jika kita memberikan kasih sayang itu kepada seseorang saja. Padahal umat Islam itu bersaudara, Firman Allah dalam QS Al-Hujurat : 10, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara". Bagaimana kita bersaudara dalam Islam?
Saling bersilaturahmi, karena dengan bersilaturahmi dapat menumbuhkan rasa kasih sayang.
Saling bertausyiah, karena ketika kita lupa kita diingatkan, dan ketika orang lain lupa kita mengingatkan.
Saling mendo?akan.
Jadi kita harus memberikan kasih sayang kepada seluruh umat Islam di dunia ini, bukan hanya kepada seseorang dan kelompok tertentu saja.
Untuk itu, marilah kita sama-sama untuk menghindari yang namanya pacaran itu. Karena kasih sayang tidak harus diungkapkan kepada seseorang saja, tetapi kepada siapa saja. Apabila kita melakukan suatu perbuatan yang dilarang oleh agama, maka kita akan berdosa. Begitu juga pacaran, apabila kita melakukan apa yang disebut dengan pacaran, maka kita akan berdosa pula. Na?udzubillaahi min dzalik.
Oleh karena itu, hendaklah kita :
Menundukan pandangan.
"Firman Allah dalam QS An-Nuur : 31 mewajibkan kita untuk menundukkan pandangan. Sabda Rasul : "Pandangan itu merupakan salah satu panah iblis."
Jangan berduaan dengan lawan jenis.
"Janganlah kamu pergi berduaan dengan lawan jenismu, sebab yang ketiganya adalah setan."
Memperbanyak shaum sunat
Hal ini dimaksudkan agar kita selalu dapat menjaga pandangan dan menahan hawa nafsu.
Cobalah tiada lain suatu amalan yang dicintai Allah, sesungguhnya Allah akan jauh lebih mencintai kita. Carilah amalan yang disukai Allah, setelah kita tahu bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran, cobalah untuk membatasi diri dalam hal itu. Ingatlah bahwa jangankan berpacaran, mendekatinya saja kita sudah tidak boleh. Firman Allah "Janganlah kamu dekati zina".
Kita tidak bisa menjaga pandangan dari yang tidak halal berarti kita sudah zina mata. Begitupun dengan pendengaran, pembicaraan, hati, bila tidak kita jaga dari perbuatan yang mendekati zina, berarti kita sudah berzina. Na?udzubillaahi min dzalik

TINGGAL KENANGAN

Kedinginan suasana hati
Senantiasa merajam
Kegelisahan ku
Degup denyutan nadih
Memecahkan keheningan diri ku
Tetesan bening air mata
Tak terasa sudah
Membasahi pipi
Cincin manis
Melingkari jari
Seketika berobah warna
Mata anginpun berobah arah


Terbayang disaat-saat kebersamaan
Kita dahulu
Dalam keriangan bercanda tawa
Teringat selalu disaat-saat
kita bernyanyi berdua


Kini engkau tiada lagi bersama ku
Kau pergi tinggalkan daku untuk selamanya
Jiwa ku berontak
Batin ku tersiksa
Kau dijemput sang pencipta
Kau kembali kepelukkan
Yang maha Kuasa


Kini hanyalah tinggal kenangan
Seiring turunnya gerimis
Melangkahkan kaki
Terayun semakin gontai


Selamat jalan kasih
Selamat jalan sayang
Damailah engkau disisi Nya